Regulasi Kripto di AS Makin Longgar, Ini Sinyal dari The Fed

dhemasm
dhemasm April 29, 2025
Updated 2025/04/29 at 8:57 AM
the fed cabut surat pengawasan yang berkaitan dengan regulasi kripto

AS kembali menunjukkan langkah progresif dalam mendukung pertumbuhan sektor aset digital. Pada 24 April 2025, The Fed secara resmi mencabut dua supervisory letter yang sebelumnya menjadi dasar dari regulasi kripto yang digunakan untuk pembatasan keterlibatan bank.

Langkah yang diambil oleh otoritas AS ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa regulator mulai membuka diri terhadap potensi positif inovasi finansial berbasis teknologi blockchain dan aset digital.

The Fed Ubah Regulasi Kripto yang Menghambat Bank

Pencabutan dua surat pengawasan yang menjadi dasar regulasi kripto—masing-masing diterbitkan pada 2022 dan 2023—menandai titik balik dalam pendekatan terkait aset digital di AS.

Dalam pernyataan resminya, Dewan Gubernur The Fed menyebutkan bahwa mereka telah menghapus kewajiban bagi pihak bank untuk memberikan pemberitahuan terkait aktivitas crypto.

“Dewan mencabut supervisory letter tahun 2022 yang menetapkan ekspektasi bahwa bank negara bagian harus memberikan pemberitahuan sebelumnya terkait aktivitas yang direncanakan atau sedang berlangsung yang berkaitan dengan cryptocurrency,” jelas dokumen itu.

Keputusan pencabutan regulasi kripto ini juga mencakup surat pengawasan tahun 2023 yang berkaitan dengan stablecoin. Artinya, bank kini tidak lagi perlu melalui proses “non-objection” sebelum terlibat dalam aktivitas terkait aset tersebut.

VanEck: Stablecoin Bakal Jadi Pilar Utama Kripto di 2025

Kini, pengawasan terhadap aktivitas kripto akan kembali berada di bawah sistem pengawasan rutin, sama seperti produk dan layanan keuangan lainnya. Dengan kata lain, crypto tidak lagi dianggap sebagai entitas yang memerlukan perlakuan khusus.

Mengapa The Fed Berubah Arah?

Kebijakan pengawasan ketat yang diterapkan pada 2022 dan 2023 dilandasi oleh kekhawatiran mendalam terhadap risiko sistemik dari aset kripto. Saat itu, The Fed secara tegas menyatakan bahwa aset seperti stablecoin, bila diadopsi secara luas, bisa mengancam stabilitas keuangan.

Selain itu, risiko penyalahgunaan untuk aktivitas ilegal seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme juga menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, regulasi kripto yang ketat diberlakukan untuk mitigasi potensi risiko tersebut.

Namun, seiring perkembangan industri yang semakin matang dan upaya peningkatan transparansi dari pelaku pasar, pandangan regulator mulai berubah. The Fed kini menilai bahwa dengan kerangka pengawasan yang tepat, keterlibatan bank justru bisa memperkuat sistem keuangan—bukan melemahkannya.

Jalan Baru untuk Kripto dan Perbankan

Langkah The Fed ini membuka peluang besar bagi integrasi yang lebih dalam antara sektor perbankan dan aset digital. Dengan pengawasan melalui regulasi kripto yang lebih jelas dan tidak diskriminatif, bank dapat lebih leluasa menjajaki berbagai layanan.

Bank Besar Siap Luncurkan Stablecoin, Dominasi Tether dan Circle Terancam?

Selain mendorong inovasi di tingkat institusi keuangan, kebijakan ini juga berpotensi mempercepat adopsi teknologi blockchain oleh masyarakat umum melalui kanal yang lebih terpercaya, yakni perbankan.

Dalam konteks global, perubahan ini turut menempatkan Amerika Serikat pada posisi yang lebih kompetitif dalam perlombaan regulasi kripto, terutama di tengah dinamika kebijakan di berbagai negara maju lainnya.

Dengan pendekatan yang lebih terbuka dan suportif dari The Fed, AS tampaknya bersiap menyambut masa depan keuangan digital yang lebih inklusif dan terintegrasi—sebuah langkah besar menuju revolusi finansial berikutnya.

Share this Article