Bank Besar Siap Luncurkan Stablecoin, Dominasi Tether dan Circle Terancam?

vivit
vivit March 13, 2025
Updated 2025/03/13 at 2:14 PM

Stablecoin di Ambang Perubahan: Bank Siap Ambil Alih Pasar?

Pasar stablecoin terus berkembang pesat dan kini menarik perhatian lembaga keuangan tradisional. Namun, regulasi baru di AS dan Eropa justru menimbulkan tantangan bagi penerbit stablecoin terbesar seperti Tether (USDT) dan Circle (USDC).

Beberapa analis memprediksi bahwa dominasi kedua stablecoin ini bisa terancam oleh masuknya perbankan besar ke industri stablecoin. Jika prediksi ini benar, pasar kripto bisa mengalami pergeseran besar dalam ekosistem stablecoin.


Regulasi Ketat Bisa Ubah Peta Persaingan Stablecoin

Laporan terbaru PitchBook menunjukkan bahwa 10 stablecoin teratas kini memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$220 miliar, naik signifikan dibandingkan dua tahun lalu yang hanya US$120 miliar.

Tether (USDT) masih mendominasi dengan 65% pangsa pasar
USDC dari Circle menguasai sekitar 25%

 

Kapitalisasi Pasar 10 Stablecoin Teratas | Sumber: PitchBook

Namun, regulasi baru yang sedang dirancang di AS dan Eropa bisa membuat model bisnis Tether dan Circle sulit bertahan.

Regulasi AS: RUU seperti FIT21, GENIUS, dan STABLE sedang dalam pembahasan dan diperkirakan akan diberlakukan tahun depan. Ini akan melegalkan stablecoin tetapi dengan persyaratan ketat, seperti standar cadangan tinggi, audit wajib, dan transparansi lebih besar.

Regulasi Eropa: MiCA (Markets in Crypto-Assets) mengharuskan stablecoin memenuhi standar perbankan. Akibatnya, Tether menarik diri dari pasar Eropa untuk menghindari aturan ini.

Robert Le, analis senior di PitchBook, menyoroti risiko sentralisasi stablecoin saat ini:

“Stablecoin seperti USDT dan USDC dikendalikan oleh satu entitas yang bisa menghentikan penebusan atau membekukan dana di bawah tekanan regulator. Ini bisa merugikan pemegang token.”


Bank dan Perusahaan Besar Bersiap Masuk ke Pasar Stablecoin

Dengan regulasi yang semakin ketat, bank dan perusahaan keuangan tradisional melihat peluang emas untuk memasuki pasar stablecoin.

Laporan Ark Invest mencatat bahwa pada tahun 2024, volume transaksi stablecoin mencapai US$15,6 triliun, jauh melampaui Visa (119%) dan Mastercard (200%).

📌 Siapa yang Bersiap Meluncurkan Stablecoin?
✔️ BBVA & Standard Chartered – Berencana merilis stablecoin mereka sendiri
✔️ PayPal – Sudah meluncurkan PYUSD
✔️ Visa – Mengembangkan Visa Tokenized Asset Platform (VTAP) untuk membantu bank menerbitkan stablecoin
✔️ Bank of America (BoA) – Siap meluncurkan stablecoin jika regulasi AS mengizinkan
✔️ BlackRock, Franklin Templeton, Fidelity – Menawarkan dana pasar uang yang ditokenisasi, sebagai alternatif stablecoin

Nilai Transaksi: Stablecoin vs Prosesor Pembayaran Tradisional | Sumber: Ark Invest

Menurut PitchBook, dalam beberapa tahun ke depan, setiap platform keuangan besar atau aplikasi fintech kemungkinan akan meluncurkan stablecoin mereka sendiri untuk menarik pengguna ke ekosistem mereka.

Namun, hanya penerbit yang memiliki izin regulasi, merek terpercaya, dan teknologi yang terbukti yang diperkirakan akan mendominasi pasar.


Kesimpulan: Akankah Tether dan Circle Bertahan?

Perubahan regulasi dan masuknya bank besar ke industri stablecoin bisa mengubah peta persaingan. Jika perbankan tradisional berhasil menerbitkan stablecoin yang lebih aman, transparan, dan sesuai regulasi, maka dominasi USDT dan USDC bisa terancam.

Apakah kita akan melihat era baru di mana stablecoin didominasi oleh bank dan institusi besar? 🤔

Bagaimana menurut Anda? Apakah masa depan stablecoin masih berada di tangan Tether dan Circle, atau justru diambil alih oleh bank besar?

Share this Article