Trader Kripto Rugi $3 Juta Akibat Serangan Phishing, Waspadai Modusnya!
Insiden terbaru di dunia kripto kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan. Seorang trader dilaporkan kehilangan dana sebesar $3,05 juta akibat serangan phishing kripto, menurut laporan dari platform keamanan ScamSniffer.
Serangan ini terjadi hanya enam jam yang lalu, dan pelaku berhasil menguras dana dari dompet korban setelah korban tanpa sadar menandatangani transaksi berbahaya. Transaksi tersebut ternyata memberikan akses penuh kepada peretas melalui smart contract berbahaya yang tersembunyi.
Bagaimana Serangan Phishing Kripto Bekerja
Penipuan jenis ini sering menyamar sebagai aplikasi desentralisasi (dApp), situs web, atau permintaan transaksi yang tampak sah. Dalam kasus ini, korban tertipu oleh desain dan antarmuka palsu yang menyerupai platform terpercaya.
Begitu korban menekan tombol “Approve” tanpa memeriksa dengan cermat, peretas langsung mengambil alih akses dompet dan mentransfer dana ke sejumlah dompet lain, kemungkinan besar menggunakan alat obfuscation untuk mengaburkan jejak.
Modus seperti ini menjadi semakin canggih dan cepat — dan yang lebih mengerikan, kerugian yang terjadi hampir tidak bisa dibalikkan.
Tips Melindungi Dompet Kripto dari Phishing
Pakar keamanan menyarankan beberapa langkah penting untuk melindungi aset digital dari serangan phishing:
-
Jangan pernah menghubungkan dompet ke platform yang tidak dikenal atau belum diverifikasi.
-
Periksa detail transaksi dengan seksama sebelum menekan tombol “Approve.”
-
Gunakan layanan seperti Revoke.cash dan ScamSniffer untuk memeriksa dan mencabut izin berbahaya.
-
Rutin mencabut akses ke dApp yang tidak lagi digunakan.
-
Simpan aset besar di hardware wallet untuk keamanan ekstra.
Seiring dengan meningkatnya adopsi kripto, jumlah serta kecanggihan serangan juga ikut bertambah. Maka, edukasi dan kewaspadaan tetap menjadi benteng pertahanan terbaik dalam menjaga dompet kripto dari jebakan para penipu.