SEC AS Mengingatkan Investor: Bahaya FOMO pada Bitcoin Spot ETFs

vivit
vivit January 8, 2024
Updated 2024/01/08 at 12:04 PM

Tanda peringatan yang kuat telah dikeluarkan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengenai potensi investasi dalam Bitcoin Spot ETFs yang sedang diharapkan. Dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk melindungi investor dari keputusan yang tergesa-gesa, SEC mengeluarkan peringatan tentang FOMO, atau ketakutan ketinggalan, terutama dalam investasi kripto.

Dalam sebuah posting di media sosial, divisi pendidikan SEC secara tegas menegaskan bahwa mengikuti dorongan untuk berinvestasi hanya karena “orang lain mungkin membelinya” tidaklah selalu merupakan langkah yang bijaksana. Mereka menggarisbawahi bahwa hal ini terutama berlaku pada aset digital, seperti token kripto meme dan non-fungible tokens (NFTs).

Dengan tagar: #SECInvestingResolution 5: Katakan “TIDAK” pada FOMO (ketakutan ketinggalan), SEC Investor Education menyoroti pentingnya untuk tidak terjebak pada tekanan pasar yang tidak beralasan. Mereka juga menyarankan agar setiap investor memahami lebih dalam tentang apa yang sesuai dengan tujuan investasi mereka.

Pada awal tahun 2021, peringatan serupa tentang FOMO pernah diposting selama periode lonjakan pasar. Namun, postingan serupa juga muncul kembali pada Maret 2022, ketika industri kripto tengah mengalami masa yang lebih sepi dan kecenderungan penjualan token mulai muncul.

Menurut SEC, keputusan untuk berinvestasi tidak boleh semata-mata dipengaruhi oleh tindakan investor lain di sekitar kita. Mereka menekankan bahwa tidak semua peluang investasi cocok bagi setiap individu. Pemegang keputusan diharapkan untuk dapat menahan godaan dan tetap mengingat frasa yang disarankan oleh SEC, “SAYA TIDAK akan FOMO.”

Namun, keberulangan peringatan ini, terutama di saat pasar sedang tidak bergerak signifikan, telah menimbulkan spekulasi bahwa SEC mungkin sedang mempersiapkan persetujuan untuk Bitcoin ETF spot.

Jika persetujuan tersebut benar-benar diberikan, analis dan ahli memperkirakan akan terjadi lonjakan minat dan adopsi pada aset digital. Namun, dalam gelombang peningkatan minat tersebut, ada kemungkinan munculnya aset kripto yang lebih tidak terduga, menawarkan harga dan peluang yang menarik, namun dapat membawa risiko bagi investor.

SEC menyarankan agar investor lebih memperhatikan perilaku pasar daripada pendapat dari pengaruh atau selebritas. Mereka juga menekankan bahwa diversifikasi portofolio investasi menjadi kunci penting untuk mengurangi risiko dan dampak volatilitas pada investasi keseluruhan. Strategi ini mencakup penyertaan saham, obligasi, dan cash dalam portofolio untuk meminimalkan risiko serta melindungi portofolio dari fluktuasi pasar yang tiba-tiba.

Dengan demikian, saran dari SEC ini bukan hanya sekadar peringatan, melainkan juga ajakan kepada para investor untuk lebih bijak dalam pengelolaan investasi mereka. Keputusan investasi yang cerdas tidak hanya didasarkan pada tren pasar atau desakan dari pihak lain, tetapi juga memperhitungkan risiko serta sesuai dengan tujuan investasi pribadi masing-masing.

Share this Article