Musisi Berbagi Royalti Lewat NFT Dengan Platform NFT Asal Indonesia; Netra

palebluesc
palebluesc July 26, 2022
Updated 2022/08/11 at 7:02 AM

Musisi berbagi royalti lewat NFT Dengan Platform NFT Asal Indonesia yaitu Netra, yang merupakan platform web3 berbagi royalti (royalty sharing) melalui NFT dengan memanfaatkan teknologi blockchain.  Seperti kebanyakan platform NFT musik lain, Netra juga punya ambisi untuk mendisrupsi industri musik melalui penggunaan teknologi blockchain dan NFT.

Premis yang ditawarkan pun cukup menarik bagi para penikmat musik, daripada sebatas menjadi pendengar setia, kita juga dapat menunjukkan dukungan kepada artist secara langsung dengan menjadi co-owner atau pemilik dari lagu lagunya, serta berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari pemutaran lagu atau royalti di platform streaming musik.

Dengan menerapkan prinsip desentralisasi, keuntungan yang diperoleh melalui streaming musik akan langsung diberikan ke musisi dan dapat diklaim oleh pemilik NFT tanpa intervensi pihak ketiga. Dan dengan memanfaatkan teknologi blockchain, keamanan dan keaslian setiap transaksi bersifat terjamin dan transparan

“Jadi memang tujuan awalnya itu untuk mendesentralisasi musik. Kalau misalnya dari dulu musik itu dikuasai satu institusi contoh label atau publisher, jadi kini musik bisa didistribusikan,” kata COO Netra Bryan Blanc selaku Co-Founder dan COO Netr,  kepada CNBC Indonesia, beberapa waktu lalu.

Layanan Web3 Netra memungkinkan musisi lokal Indonesia menawarkan kepemilikan dan hak royalti atas karya musik mereka dalam bentuk aset digital NFT ke para penggemar. Selain musisi, para penggemar juga jadi punya kesempatan ikut berkontribusi sebagai investor yang punya kepemilikan dan bisa mendapat royalti dari streaming.

Pembagian royalti, tergantung dengan yang kesepakatan. Tapi biasanya, kata Bryan, ada di angka 50%. Ia memberi contoh seperti Titi DJ yang beberapa waktu lalu baru saja bergabung.

Perlu dicatat, Netra bukanlah sebuah record label . Fungsi Netra sebenarnya lebih ke arah publishing , dan itu sangat berbeda karena yang memegang hak cipta atas lagu-lagu yang dipublikasikan adalah para artisnya itu sendiri.

Kalau kita kunjungi situs Netra, terdapat menu bertuliskan Artist Sign up. Menurut Bryan Blanc, mereka memang punya tim khusus yang menyeleksi deretan artis yang ingin mendaftar dan bergabung dengan Netra (waitlist),  tapi untuk sekarang daftar tersebut masih akan disimpan. Mendekati dibukanya platform NFT musik Netra ke publik nanti, artis-artis ini bakal jadi yang pertama yang mendapat kesempatan untuk menjual karyanya di Netra. Potensi platform Netra bagi musisi indie.

Sebagai bocoran dari Bryan, kira-kira di kuartal pertama atau kuartal kedua 2023, Netra akan membuka platformnya ke publik,  Bryan melihat ini sebagai fase kedua dari Netra. Di fase pertamanya ini, Bryan mengakui bahwa Netra memang masih sangat selektif karena mereka ingin para artis yang terlibat bisa menjadi contoh, sehingga tidak terlalu banyak noise yang terjadi. Perlahan semakin banyak artis yang bergabung karena kesadaran akan keuntungan yang didapat berupapeluang untuk memperoleh advance payment tanpa harus menunggu-nunggu terlebih dahulu.

Share this Article