Microsoft Meracik Model Kecerdasan Buatan Baru untuk Menantang Google dan OpenAI

vivit
vivit May 7, 2024
Updated 2024/05/07 at 2:10 PM

Microsoft, raksasa teknologi yang selalu siap berinovasi, tengah mempersiapkan gebrakan besar dalam dunia kecerdasan buatan (AI). Kabarnya, perusahaan tersebut tengah mengembangkan model AI internal baru yang dipercaya cukup besar untuk bersaing dengan produk serupa milik Google dan OpenAI.

Proyek tersebut, yang disebut sebagai MAI-1 secara internal, merupakan upaya terbaru Microsoft untuk terus memimpin dalam bidang teknologi AI. Memimpin proyek ini adalah Mustafa Suleyman, seorang profesional yang terkenal dalam dunia kecerdasan buatan. Suleyman, yang sebelumnya berperan penting dalam pendirian DeepMind yang kemudian diakuisisi oleh Google, kini membawa pengalamannya ke Microsoft setelah menjabat sebagai CEO sebuah startup bernama Inflection.

Meskipun banyak yang berspekulasi bahwa Microsoft akan mengandalkan teknologi dari Inflection untuk proyek ini, namun laporan menyebutkan bahwa MAI-1 benar-benar merupakan karya internal Microsoft yang sepenuhnya terpisah. Meskipun demikian, perusahaan telah mengambil langkah besar dengan mengakuisisi Inflection dan sebagian besar timnya sebelum merekrut Suleyman.

MAI-1 diproyeksikan sebagai salah satu model AI terbesar yang pernah dikembangkan oleh Microsoft. Diperkirakan memiliki sekitar 500 miliar parameter, model ini akan membutuhkan sumber daya komputasi dan data pelatihan yang besar, sehingga biayanya pun akan cukup tinggi. Namun, dengan perkembangan teknologi seperti ini, Microsoft yakin dapat tetap berada di garis depan persaingan dalam industri AI.

Penting untuk dicatat bahwa parameter semata tidaklah menjadi ukuran yang akurat untuk menilai kualitas sebuah model AI. Sejumlah model AI dari Microsoft yang lebih kecil telah menunjukkan performa yang mengesankan, bahkan sebanding dengan model-model yang jauh lebih besar.

Sebagai bagian dari persiapan untuk mengembangkan MAI-1, Microsoft telah mengakuisisi sejumlah besar server dan klaster server dengan prosesor grafis Nvidia. Langkah ini menunjukkan keseriusan Microsoft dalam mendukung pengembangan teknologi AI yang lebih canggih.

Meskipun beberapa skeptis menganggap investasi Microsoft dalam OpenAI sebagai langkah yang berisiko, namun laporan terbaru menunjukkan bahwa strategi tersebut mulai membuahkan hasil. Pangsa pasar pencarian Google yang menurun, bersamaan dengan keberhasilan model-model AI Microsoft yang lebih kecil, memberikan indikasi bahwa Microsoft telah menemukan jalannya sendiri dalam menghadapi pesaing-pesaingnya.

Dengan demikian, langkah Microsoft dalam mengembangkan model AI baru ini tampaknya merupakan langkah yang tepat dalam mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam industri teknologi. Dengan fokus pada inovasi dan pengembangan teknologi yang lebih canggih, Microsoft siap untuk menghadapi tantangan dari Google, OpenAI, dan pesaing lainnya di masa depan.

Share this Article