KuCoin Didakwa oleh AS karena Pelanggaran Hukum Anti-Pencucian Uang: Dampak Terhadap Dunia Kripto

vivit
vivit March 27, 2024
Updated 2024/03/27 at 12:36 PM

Pada hari Selasa, langkah yang mengejutkan datang dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat yang menggugat pertukaran kripto KuCoin beserta dua pendirinya atas dugaan pelanggaran hukum anti-pencucian uang. Langkah hukum ini menyoroti kian ketatnya pengawasan terhadap industri kripto dan menciptakan gelombang ketidakpastian di pasar global.

Menurut dakwaan yang diajukan oleh Departemen Kehakiman AS, pendiri KuCoin, Chun Gan dan Ke Tang, diduga telah mengoperasikan pertukaran tersebut sebagai bisnis pengiriman uang tanpa izin. Mereka dituduh tidak menerapkan program kenal-your-customer atau anti-pencucian uang hingga tahun 2023, meskipun KuCoin telah beroperasi sejak tahun 2017.

Salah satu poin utama dalam dakwaan adalah bahwa KuCoin tidak mendaftarkan diri dengan Departemen Keuangan AS dan tidak melaksanakan prosedur verifikasi identitas klien, terutama pelanggan dari Amerika Serikat. Dalam pernyataannya, Jaksa AS Damian Williams menegaskan bahwa tindakan terdakwa telah memungkinkan KuCoin beroperasi sebagai tempat perlindungan untuk pencucian uang ilegal, dengan jumlah dana mencurigakan yang sangat besar.

Respons dari KuCoin tidak mengejutkan. Melalui platform media sosialnya, KuCoin menyatakan bahwa mereka “beroperasi dengan baik” dan mengklaim bahwa aset pengguna mereka aman. Namun, penurunan signifikan harga token digital asli KuCoin (KCS-USD) sebesar 13,5% menjadi $12,55 dalam perdagangan midafternoon menunjukkan dampak langsung dari berita ini terhadap kepercayaan pasar.

Selain tindakan hukum dari Departemen Kehakiman, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) juga turut ambil bagian dengan mengajukan gugatan perdata terhadap KuCoin. Gugatan ini menuduh KuCoin tidak mendaftar sebagai pedagang komisi berjangka, fasilitas eksekusi swap, atau pasar kontrak yang ditunjuk.

Dampak dari tindakan hukum ini bukan hanya terbatas pada KuCoin dan pendirinya. Ini juga menjadi pukulan bagi industri kripto secara keseluruhan, memunculkan pertanyaan tentang peraturan dan kepatuhan di seluruh dunia. Ke depan, kita mungkin akan melihat lebih banyak pengawasan regulator terhadap pertukaran kripto dan upaya lebih serius untuk menerapkan standar anti-pencucian uang yang ketat.

Sementara KuCoin dan pendirinya akan menghadapi konsekuensi hukum atas tindakan mereka, yang pasti adalah bahwa kejadian ini akan terus mengguncang pasar kripto dan memicu pembicaraan tentang perlunya regulasi yang lebih ketat di masa depan.

TAGGED: ,
Share this Article