Krisis Crypto Makan Korban Lagi! Kali Ini Bursa Crypto Zipmex

palebluesc
palebluesc August 20, 2022
Updated 2022/08/20 at 3:03 PM
Krisis Crypto Makan Korban Lagi! Kali Ini Bursa Kripto Zipmex

Krisis Crypto kembali makan korban,  kali ini bursa Crypto yang berbasis di Asia Tenggara, Zipmex resmi menangguhkan sementara penarikan dana oleh nasabah.

Hal ini dikonfirmasi dalam tweet dari Twitter Zipmex pada Rabu (20/7/2022) malam seperti dilaporkan Reuters, di mana perusahaan mengalami kesulitan likuiditas akibat krisis yang ditimbulkan di Babel Finance dan Celsius.

Kondisi pasar yang bergejolak dan kesulitan keuangan yang diakibatkan oleh mitra bisnis utamanya menjadi alasan Zipmex melakukan suspensi penarikan dana oleh nasabah, menyusul langkah Celsius dkk yang sudah terlebih dahulu melakukan langkah serupa.

CEO Zipmex Thailand, Akalarp Yimwilai mengatakan bahwa kesulitan afiliasi lokal berasal dari masalah di Zipmex Global yang berbasis di Singapura, di mana mitranya yakni Babel Finance dan Celsius mengalami masalah likuiditas.

Selain itu, hubungan antara cabang Zipmex memang sedang tidak baik, di mana ada perbedaan kondisi antara Zipmex Global dan Zipmex Thailand. Akalarp mengatakan Zipmex Thailand telah kembali beroperasi selain dari transaksi yang terkait dengan satu produk investasi.

Sementara itu, Celsius yang berbasis di Amerika Serikat (AS) tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim. Celsius sebelumnya telah mengajukan perlindungan Chapter 11 pada 13 Juli lalu, mencatat defisit sebesar US$ 1,19 miliar di neracanya.

Sedangkan, Babel Finance sudah menerapkan langkah serupa lebih dahulu pada bulan lalu. Manajemen Babel juga tidak mengindahkan pertanyaan dari Reuters terkait krisis yang terjadi antara Zipmex dengan Babel.

Dengan langkah Zipmex ini menjadi pertanda terbaru adanya tekanan besar yang sedang menimpa sektor kripto saat ini. Sejumlah perusahaan kripto memang menyatakan menangguhkan permintaan atau menurunkan batas peminjaman penggunanya.

Celcius misalnya mengumumkan menghentikan penarikan pada bulan lalu. Saat itu, Celcius menyebutkan alasan di balik kebijakannya itu karena adanya kondisi pasar yang ekstrem. Celcius diketahui menawarkan imbal hasil lebih dari 18% jika menyetor kripto ke platform. Serta juga meminjamkan uangnya pada pemain di pasar kripto yang bersedia membayar suku bunga tinggi untuk meminjam uang. Harga yang merosot menjadi ujian pada model bisnis yang dijalankan oleh Celcius tersebut.

Sementara itu, perusahaan crypto lending lainnya yakni Voyager Digital juga mengumumkan batas penarikan harian penggunanya. Dari yang sebelumnya maksimal US$ 25 ribu menjadi US$ 10 ribu pada bulan Juni lalu. Nasib buruk Voyager merupakan imbas dari yang dialami perusahaan dana lindung nilai (hedge fund) kripto Three Arrows Capital (3AC). Diketahui Voyager merupakan kreditur dari perusahaan.

 

Baca Juga: 383 Aset Kripto Sah Diperdagangkan di Indonesia

Share this Article