Setelah lama menjaga jarak dari panggung global, Jack Ma kembali jadi sorotan. Kali ini bukan karena e-commerce, melainkan karena langkah seriusnya ke sektor stablecoin melalui Ant Group.
Mengutip laporan Bloomberg yang dirilis pada Kamis lalu, Ant Group melalui kantor internasionalnya yang berbasis di Singapura tengah mengajukan izin untuk menerbitkan stablecoin di Hong Kong.
Tak hanya Hong Kong, Ant Group juga membidik dua pusat keuangan lainnya: Singapura dan Luksemburg. Ketiga wilayah ini dikenal sebagai kawasan strategis yang menawarkan kerangka hukum yang solid serta iklim inovasi yang mendukung pertumbuhan kripto.
Dengan mengantongi lisensi di wilayah tersebut, Ant Group akan memiliki legalitas untuk menerbitkan mata uang kripto berbasis fiat. Salah satu tujuan utamanya adalah menghadirkan transaksi lintas negara yang lebih cepat, hemat biaya, dan efisien lewat aset kripto.
Stablecoin Bukan Lagi Wacana, Kini Jadi Strategi Serius
Langkah Ant Group ini menandakan bahwa stablecoin bukan lagi proyek sampingan atau sekadar uji coba teknologi. Saat ini, mata uang kripto berbasis fiat dipandang sebagai komponen penting dalam masa depan sistem keuangan digital global.
Nilai yang stabil, fleksibilitas penggunaan, dan efisiensi transaksi menjadi alasan utama mengapa instrumen ini kian dilirik, tak hanya oleh startup, tapi juga oleh perusahaan teknologi dan institusi keuangan besar.
Meta, Google, dan Apple tercatat sudah mengeksplorasi potensi stablecoin dalam ekosistem mereka masing-masing. Bahkan bank besar seperti Société Générale dari Prancis juga mulai menunjukkan minat untuk meluncurkan stablecoin mereka sendiri.
Dalam konteks ini, kehadiran Ant Group menjadi sinyal kuat bahwa kini persaingan di pasar akan semakin ketat—bukan hanya di sisi teknologi, tapi juga dari sisi kepercayaan publik dan adopsi global.
Ant Group Incar Posisi Kunci di Kawasan Asia
Dengan basis kuat di kawasan Asia dan rekam jejak solid di sektor pembayaran digital, Ant Group punya bekal yang cukup untuk bersaing di ranah aset digital. Langkah ini juga mencerminkan upaya mereka untuk memperluas pengaruh global, setelah sempat menghadapi tekanan regulasi di Tiongkok.
Hong Kong dipilih sebagai titik awal karena perannya sebagai penghubung utama antara pasar Tiongkok dan dunia internasional. Dari sana, Ant Group berambisi membangun fondasi yang kokoh untuk memperkuat posisinya sebagai pemain kunci di pasar stablecoin.
Jack Ma memang sempat menjauh dari sorotan, namun lewat manuver terbaru ini, ia tampaknya siap kembali ke pasar global—bukan lagi sebagai pionir e-commerce, melainkan sebagai salah satu tokoh sentral dalam transformasi sistem keuangan digital.
