Pasokan pertukaran Bitcoin telah mencapai level terendah sejak tahun 2017 dengan kenaikan yang lebih tinggi baru-baru ini.
Mata uang kripto Bitcoin (BTC) terbesar di dunia membuat pergerakan kuat, naik 3% dan mendekati $38,000 dalam 24 jam terakhir. Dengan ini, harga BTC memperpanjang kenaikan mingguannya hingga hampir 4.5%.
Bitcoin Besar-besaran Keluar dari Bursa
Data on-chain menunjukkan bahwa sejumlah besar Bitcoin telah keluar dari bursa, yang dapat menjadi katalis bullish di masa depan. Laporan menunjukkan bahwa pasokan pertukaran Bitcoin telah turun ke level terendah dalam lima tahun, sejak tahun 2017.
Menurut platform on-chain Santiment, pergerakan pasokan Bitcoin ke hak asuh terus berlanjut, yang mencerminkan penurunan reputasi bursa. Binance menghadapi penyelesaian besar-besaran sebesar $4.3 miliar minggu lalu sementara Coinbase menerima panggilan pengadilan dari CFTC atas transaksinya dengan platform perdagangan derivatif Bybit.
Pada saat yang sama, 10 dompet bursa Tether terbesar kini menampung $15,23 miliar, menandai tingkat daya beli bursa tertinggi dalam 17 bulan.
Dalam perkembangan yang patut diperhatikan, Bitcoin menunjukkan kinerja positif sepanjang bulan November, menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Yang menarik adalah konvergensinya yang cepat dengan pasar saham dalam beberapa minggu terakhir.
Analis mengamati bahwa jika Bitcoin memetakan lintasan naik yang independen tanpa pergerakan sinkron di pasar saham, hal ini dapat menandakan perubahan yang signifikan dari korelasi yang sudah ada antara kedua sektor. Secara historis, perbedaan seperti itu sering kali menjadi indikasi dimulainya tren bullish di pasar mata uang kripto.
Aksi Harga BTC
Bitcoin (BTC) telah rebound di atas angka $38,000, menunjukkan ketahanan di antara para pedagang yang mempertahankan sikap bullish. Hal ini terjadi meskipun tidak adanya persetujuan untuk BTC Exchange-Traded Fund (ETF) spot dan tindakan regulasi baru-baru ini yang menargetkan pertukaran mata uang kripto seperti Binance dan Kraken.
Data TradingView mengungkapkan pergeseran dinamika harga, dengan Bitcoin mengalami titik terendah $36,715 pada hari Senin, diikuti oleh pembalikan bullish yang membuat mata uang kripto terkemuka ini mencapai puncak $38,315 sebelum menghadapi resistensi dari penurunan.
Menyusul penolakan pada level tertinggi yang konsisten dalam rentang kerangka waktu yang tinggi, token saat ini menemukan dukungan di sekitar $37,900, membentuk level dukungan baru. Rebound yang kuat dapat menyebabkan kenaikan harga BTC secara substansial, berpotensi mendorongnya melampaui $39,000 untuk sementara. Namun ada kekhawatiran akan terjadinya pergerakan bearish signifikan yang berpotensi menembus zona support kritis di sekitar $35,600.
Di tengah fluktuasi pasar ini, PlanB, pencipta model stock-to-flow, dengan yakin menyatakan bahwa harga Bitcoin kemungkinan tidak akan turun lagi di bawah $35,000.
🚨BREAKING: Bitcoin valuation based on difficulty (hashrate) increased to $35k yesterday. IMO this could mean that, apart from possible black swans or short term volatility, based on $/kWh-arbitrage fundamentals … BTC will never go below $35k ever again. pic.twitter.com/JPLkXieQAP
Contents
— PlanB (@100trillionUSD) November 27, 2023
Sedang Banyak Dibaca – CZ Binance dan Berakhirnya Perusahaan Kripto ‘Tanpa Batas’
