Faktor yang Mempengaruhi Nilai Dolar AS: Analisis dan Implikasinya

palebluesc
palebluesc April 12, 2023
Updated 2023/04/12 at 8:34 AM
Faktor yang Mempengaruhi Nilai Dolar AS: Analisis dan Implikasinya

Nilai tukar rupiah ditutup pada Rp14.932 per dolar AS pada Selasa (11/4/2023) sore. Mata Terjadi pelemahan sebanyak 0,2 persen dari perdagangan sebelumnya. Hal ini membuat dolar menguat. Namun, apa saja faktor yang mempengaruhi nilai dolar AS.

Walaupun demikian, belakangan ini terjadi aksi untuk menghentikan hegemoni dolar. Alasan utamanya adalah karena Perang Rusia dengan Ukraina yang membuat aksi buang dolar AS semakin banyak terjadi.

Karena, Amerika Serikat dan Sekutu yang membekukan cadangan devisa Rusia dalam bentuk dolar AS. Dolar AS telah mendominasi dunia sejak 1920-an sehingga membuat AS bisa menggunakannya sebagai senjata yang dapat merugikan negara lain.

Bank sentral di berbagai negara pun akhirnya banyak memborong emas pada agar cadangan devisa mereka lebih terdiversifikasi dan tidak hanya didominasi dolar AS semata.

Bank sentral pun berusaha membeli lebih banyak emas agar mereka tidak mau tergantung dengan dolar AS sebagai aset utama dalam cadangan devisanya masing-masing.

Namun, Dolar AS meruakan mata uang yang penting di dunia, dan digunakan sebagai standar nilai tukar di seluruh dunia. Nilai dolar AS mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk harga komoditas, suku bunga, dan perdagangan internasional.

Sebagai mata uang cadangan global, pergerakan dolar AS juga mempengaruhi stabilitas keuangan global.

Namun, nilai dolar AS tidak ditentukan oleh satu faktor saja. Banyak faktor yang mempengaruhi nilai dolar AS, termasuk faktor ekonomi, politik, dan pasar.

Faktor yang mempengaruhi nilai dolar AS; Faktor Ekonomi

Faktor pertama yang dapat mempengaruhi nilai dolar adalah dari faktor ekonomi. Faktor ini terdiri dari inflasi, suku bunga, pertumbuhan ekonomi dan lainnya. Setiap faktor tersebut dapat saling melengkapi sehingga membuat dolar lebih kuat.

Inflasi

Inflasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi nilai dolar AS. Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa meningkat secara signifikan dalam jangka waktu tertentu.

Ketika inflasi meningkat, daya beli konsumen menurun, dan harga barang dan jasa menjadi lebih mahal. Ini dapat menyebabkan depresiasi nilai dolar AS, karena investor menganggap bahwa nilai dolar AS akan lebih sedikit nilainya di masa depan.
Namun, The Fed, bank sentral Amerika Serikat, dapat mengurangi inflasi dengan cara menaikkan suku bunga.

Ketika suku bunga naik, akan lebih sedikit orang yang meminjam uang dan lebih sedikit orang membelanjakan uang mereka, yang dapat menurunkan permintaan dan mencegah inflasi lebih lanjut.

Suku Bunga

Suku bunga adalah faktor lain yang mempengaruhi nilai dolar AS. Saat suku bunga naik, investor asing akan cenderung memindahkan uang mereka ke Amerika Serikat untuk memanfaatkan suku bunga yang lebih tinggi.

Ini dapat meningkatkan permintaan terhadap dolar AS, sehingga nilai dolar AS naik. Namun, jika suku bunga terlalu tinggi, hal ini dapat menurunkan permintaan barang dan jasa, serta menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, The Fed harus menemukan keseimbangan antara menjaga nilai dolar AS dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi juga mempengaruhi nilai dolar AS. Jika ekonomi Amerika Serikat tumbuh dengan baik, investor akan cenderung membeli aset-aset Amerika Serikat, termasuk dolar AS.

Ini dapat meningkatkan permintaan terhadap dolar AS, sehingga nilai dolar AS naik. Namun, jika pertumbuhan ekonomi terlalu cepat, hal ini dapat menyebabkan inflasi, yang dapat menurunkan nilai dolar AS. , dikutip dari Forbes.

Oleh karena itu, The Fed harus menemukan keseimbangan antara menjaga pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas harga. Keseimbangan keduanya akan membuat negara berada pada pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.

Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal yang diambil oleh pemerintah Amerika Serikat dapat mempengaruhi nilai dolar AS.

Misalnya, jika pemerintah menurunkan pajak atau meningkatkan pengeluaran, hal ini dapat meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa, yang dapat menaikkan inflasi dan menurunkan nilai dolar AS.

Sebaliknya, jika pemerintah mengurangi pengeluaran atau menaikkan pajak, hal ini dapat menurunkan inflasi dan meningkatkan nilai dolar AS.

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral Amerika Serikat, yaitu The Fed, dapat mempengaruhi nilai dolar AS.

Misalnya, jika Fed menaikkan suku bunga, hal ini dapat meningkatkan permintaan terhadap dolar AS dan meningkatkan nilainya. Sebaliknya, jika Fed menurunkan suku bunga, hal ini dapat menurunkan permintaan terhadap dolar AS dan juga menurunkan nilainya.

Faktor yang mempengaruhi nilai dolar AS; Faktor Politik

Selain faktor ekonomi, ternyata faktor politik juga memegang peranan penting yang dapat mempengaruhi nilai dolar AS. Adapun beberapa faktor politik tersebut terdiri dari:

Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi nilai dolar AS. Misalnya, kebijakan fiskal yang longgar, seperti pemotongan pajak atau pengeluaran yang lebih tinggi, dapat meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa.

Hal in akan menaikkan inflasi dan menurunkan nilai dolar AS. Di sisi lain, kebijakan fiskal yang ketat, seperti pengurangan pengeluaran atau kenaikan pajak, dapat menurunkan inflasi dan meningkatkan nilai dolar AS.

Selain itu, kebijakan perdagangan juga dapat mempengaruhi nilai dolar AS. Jika Amerika Serikat mengadopsi kebijakan proteksionis, seperti mengenakan tarif pada barang impor, hal ini dapat menurunkan permintaan terhadap dolar AS.

Karena investor asing tidak lagi membutuhkan dolar AS untuk membeli barang-barang Amerika Serikat. Ini dapat menurunkan nilai dolar AS dan meningkatkan nilai mata uang negara lain.

Geopolitik

Geopolitik juga dapat mempengaruhi nilai dolar AS. Konflik internasional, perang, atau krisis politik dapat menurunkan nilai dolar AS karena investor cenderung memilih investasi yang lebih aman dan stabil di masa ketidakpastian.

Ini dapat meningkatkan permintaan terhadap mata uang lain, seperti yen Jepang atau franc Swiss, yang dianggap lebih stabil.

Faktor Pasar

Faktor pasar juga bisa mempengaruhi nilai dari dolar AS. Adapun beberapa faktor tersebut, antara lain:

Pasar Saham

Pasar saham juga dapat mempengaruhi nilai dolar AS. Jika pasar saham Amerika Serikat sedang naik, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor dan meningkatkan permintaan terhadap dolar AS.

Namun, jika pasar saham Amerika Serikat turun, investor cenderung mencari investasi yang lebih aman dan stabil, seperti emas atau yen Jepang.

Namun, pasar saham ini cukup sulit diprediksi. Tapi, pengertian dan analisa di atas akan membantu trader dan investor untuk mengetahui bagaimana faktor pasar melalui hukum permintaan dan penawaran terhadap nilai dolar AS tersebut.

Suku Bunga

Jika suku bunga di Amerika Serikat lebih tinggi daripada di negara lain, investor asing akan cenderung memindahkan uang mereka ke Amerika Serikat untuk memanfaatkan suku bunga yang lebih tinggi.

Ini dapat meningkatkan permintaan terhadap dolar AS dan meningkatkan nilainya. Begitu juga sebaliknya jika

Kondisi Ekonomi Global

Kondisi ekonomi global juga dapat mempengaruhi nilai dolar AS. Jika ekonomi global sedang melemah, investor cenderung mencari investasi yang lebih aman dan stabil, seperti dolar AS.

Ini dapat meningkatkan permintaan terhadap dolar AS dan meningkatkan nilai dolar AS. Namun, jika ekonomi global sedang tumbuh dengan baik, investor cenderung mencari investasi yang lebih menguntungkan di luar Amerika Serikat.

Akhirnya, hal ini akan menurunkan permintaan terhadap dolar AS dan menurunkan nilai dolar AS secara menyeluruh.

Kebijakan Perdagangan

Kebijakan perdagangan yang diambil oleh pemerintah Amerika Serikat dapat mempengaruhi nilai dolar AS.

Misalnya, jika Amerika Serikat mengenakan tarif pada barang impor, ini dapat menurunkan permintaan terhadap dolar AS karena investor asing tidak lagi membutuhkan dolar AS untuk membeli barang-barang Amerika Serikat.

Ini dapat menurunkan nilai dolar AS dan meningkatkan nilai mata uang negara lain.

Sentimen Pasar

Sentimen pasar juga dapat mempengaruhi nilai dolar AS. Ketika pasar percaya bahwa perekonomian Amerika Serikat akan tumbuh dengan baik, permintaan terhadap dolar AS dapat meningkat, sehingga nilainya naik.

Sebaliknya, jika pasar percaya bahwa perekonomian Amerika Serikat akan lesu, permintaan terhadap dolar AS dapat menurun, sehingga nilainya turun.

Kesenjangan Perdagangan

Kesenjangan perdagangan, yaitu selisih antara ekspor dan impor, dapat mempengaruhi nilai dolar AS.

Jika Amerika Serikat mengimpor lebih banyak barang dan jasa daripada yang diekspor, hal ini dapat menurunkan permintaan terhadap dolar AS, sehingga nilai dolar AS dapat turun.

Sebaliknya, jika Amerika Serikat lebih banyak mengekspor barang dan jasa daripada yang diimpor, permintaan terhadap dolar AS dapat meningkat, sehingga nilai dolar AS dapat naik.

Pengaruh Bank Sentral

Bank sentral Amerika Serikat, yaitu Federal Reserve, dapat mempengaruhi nilai dolar AS dengan kebijakan moneter mereka.

Misalnya, jika Fed menaikkan suku bunga, hal ini dapat meningkatkan permintaan terhadap dolar AS dan meningkatkan nilainya. Sebaliknya, jika Fed menurunkan suku bunga, hal ini dapat menurunkan permintaan terhadap dolar AS dan menurunkan nilainya.

Volatilitas Pasar

Volatilitas pasar, yaitu fluktuasi harga yang tajam dan cepat, dapat mempengaruhi nilai dolar AS.

Ketika pasar mengalami volatilitas yang tinggi, investor cenderung mencari investasi yang lebih aman dan stabil, seperti dolar AS, sehingga permintaan terhadap dolar AS dapat meningkat dan nilainya dapat naik.

Sebaliknya, jika pasar stabil, permintaan terhadap dolar AS dapat menurun dan nilainya juga akan turun. Namun, hal ini tidak serta merta meningkatkan dolar.

Karena hal ini bergantung pada investor akan memilih dolar atau aset lain yang dianggapnya lebih berharga.

Implikasi Terhadap Perekonomian Global

Nilai dolar AS mempengaruhi banyak aspek perekonomian global, termasuk perdagangan internasional, harga komoditas, dan stabilitas keuangan global.

Perdagangan Internasional

Nilai dolar AS mempengaruhi perdagangan internasional karena dolar AS digunakan sebagai standar nilai tukar di

seluruh dunia. Jika nilai dolar AS naik, barang-barang dan jasa yang diimpor ke Amerika Serikat akan menjadi lebih murah, sementara barang-barang dan jasa yang diekspor dari Amerika Serikat akan menjadi lebih mahal.

Ini dapat menyebabkan defisit perdagangan Amerika Serikat karena lebih sedikit orang akan membeli barang-barang Amerika Serikat.

Di sisi lain, jika nilai dolar AS turun, barang-barang dan jasa yang diimpor ke Amerika Serikat akan menjadi lebih mahal, sementara barang-barang dan jasa yang diekspor dari Amerika Serikat akan menjadi lebih murah.

Ini dapat meningkatkan surplus perdagangan Amerika Serikat karena lebih banyak orang akan membeli barang-barang Amerika Serikat.

Harga Komoditas

Nilai dolar AS juga mempengaruhi harga komoditas, seperti minyak dan emas, karena komoditas tersebut diperdagangkan dalam dolar AS.

Jika nilai dolar AS naik, harga komoditas akan cenderung turun karena investor asing harus membayar lebih banyak uang untuk membeli komoditas tersebut.

Di sisi lain, jika nilai dolar AS turun, harga komoditas akan cenderung naik karena investor asing harus membayar lebih sedikit uang untuk membeli komoditas tersebut.

Stabilitas Keuangan Global

Pergerakan dolar AS juga mempengaruhi stabilitas keuangan global. Sebagai mata uang cadangan global, banyak negara menggunakan dolar AS untuk cadangan devisa mereka.

Jika nilai dolar AS turun secara drastis, ini dapat menyebabkan kepanikan di pasar keuangan global karena banyak negara akan kehilangan nilai cadangan devisa mereka.

Ini dapat menyebabkan krisis keuangan global yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja di seluruh dunia.

Investasi Asing

Nilai dolar AS juga mempengaruhi keputusan investasi asing. Jika nilai dolar AS naik, investasi asing di Amerika Serikat menjadi lebih mahal karena investor asing harus membayar lebih banyak uang untuk membeli dolar AS.

Sebaliknya, jika nilai dolar AS turun, investasi asing di Amerika Serikat menjadi lebih murah karena investor asing harus membayar lebih sedikit uang untuk membeli dolar AS.

Stabilitas Keuangan Global

Pergerakan dolar AS juga mempengaruhi stabilitas keuangan global. Sebagai mata uang cadangan global, banyak negara menggunakan dolar AS untuk cadangan devisa mereka.

Jika nilai dolar AS turun secara drastis, ini dapat menyebabkan kepanikan di pasar keuangan global karena banyak negara akan kehilangan nilai cadangan devisa mereka.

Ini dapat menyebabkan krisis keuangan global yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja di seluruh dunia.

Hutang Negara

Nilai dolar AS juga mempengaruhi hutang negara. Jika nilai dolar AS turun, hutang negara Amerika Serikat yang dikeluarkan dalam dolar AS akan menjadi lebih mahal bagi investor asing, sehingga sulit untuk membayar kembali hutang tersebut.

Ini dapat menyebabkan krisis keuangan negara yang dapat mempengaruhi perekonomian global. Sedangkan untuk negara secara individu ini akan meningkatkan peluang gagal bayar hutang oleh negara tersebut.

Upaya Untuk Mencegah Dampak Naiknya Nilai Dolar AS

kebijakan ekonomi untuk memperhatikan pergerakan nilai dolar AS dan mengambil tindakan yang sesuai untuk meminimalkan dampaknya. Beberapa contoh tindakan yang dapat diambil adalah:

Diversifikasi Mata Uang Cadangan

Negara-negara dapat mempertimbangkan untuk diversifikasi mata uang cadangan mereka agar tidak bergantung terlalu banyak pada dolar AS.

Dengan memiliki cadangan devisa yang tersebar di beberapa mata uang, negara dapat mengurangi risiko pergerakan dolar AS yang tajam.

Menggunakan Instrumen Keuangan

Investor dapat menggunakan instrumen keuangan, seperti futures dan opsi, untuk mengurangi risiko dari pergerakan nilai dolar AS.

Misalnya, investor dapat membeli opsi untuk menjual dolar AS dengan harga tertentu di masa depan, sehingga mereka dapat melindungi nilai portofolio mereka dari penurunan nilai dolar AS.

Mengambil Kebijakan Fiskal yang Bijaksana

Pemerintah dapat mengambil kebijakan fiskal yang bijaksana untuk meminimalkan dampak pergerakan nilai dolar AS pada perekonomian domestik.

Misalnya, pemerintah dapat meningkatkan pengeluaran dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada perdagangan internasional atau mengurangi defisit perdagangan dengan mengekspor lebih banyak barang.

Menjaga Stabilitas Keuangan

Pemerintah dan bank sentral dapat bekerja sama untuk menjaga stabilitas keuangan dan mencegah terjadinya krisis keuangan global yang dapat dipicu oleh pergerakan nilai dolar AS yang tajam.

Ini dapat dilakukan dengan memperkuat kerjasama keuangan antarnegara dan meningkatkan regulasi dan pengawasan di pasar keuangan global.

Jadi, pergerakan nilai dolar AS memiliki implikasi yang sangat penting bagi perekonomian global.

Oleh karena itu, penting bagi investor, pembuat kebijakan, dan pengambil keputusan di pasar keuangan untuk memperhatikan pergerakan nilai dolar AS dan mengambil tindakan yang tepat untuk meminimalkan dampaknya.

Kesimpulan

Nilai dolar AS dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk faktor ekonomi, politik, dan pasar. Inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi adalah faktor ekonomi yang mempengaruhi nilai dolar AS.

Kebijakan pemerintah dan geopolitik adalah faktor politik yang mempengaruhi nilai dolar AS. Pasar saham dan kondisi ekonomi global adalah faktor pasar yang mempengaruhi nilai dolar AS.

Pergerakan nilai dolar AS memiliki implikasi yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk perdagangan internasional, harga komoditas, dan stabilitas keuangan global.

Oleh karena itu, penting bagi investor dan pembuat kebijakan untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai dolar AS dan implikasinya terhadap perekonomian global.

 

Baca Juga – Fakta BRICS Sebagai Mata Uang Baru

TAGGED:
Share this Article