Bitcoin Berjuang Rebut Kembali Level $88.000 di Tengah Tekanan Global

dea
dea December 17, 2025
Updated 2025/12/17 at 7:17 AM

Bitcoin (BTC) kembali menghadapi tekanan kuat setelah gagal mempertahankan level psikologis $88.000. Sejumlah agenda ekonomi dan politik global yang akan berlangsung dalam waktu dekat menjadi faktor utama yang menahan pergerakan harga Bitcoin, sekaligus menurunkan selera risiko investor kripto.

Situasi pasar semakin kompleks menjelang pidato mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang dijadwalkan akan menyampaikan pernyataan nasional. Dalam pidato tersebut, Trump diperkirakan akan memberi sinyal terkait keputusan penting mengenai Ketua Federal Reserve dalam beberapa minggu ke depan. Ketidakpastian ini membuat pelaku pasar memilih bersikap wait and see.

Di sisi lain, seorang analis kripto ternama tetap berpegang pada pandangan bearish, bahkan memperingatkan potensi penurunan lebih dalam, terutama untuk pasar altcoin jika skenario negatif terkonfirmasi.


Tekanan dari Keputusan Ekonomi Global

Beberapa faktor global diperkirakan akan menjadi sentimen negatif bagi pasar kripto dalam sebulan ke depan. Di antaranya adalah:

  • Putusan Mahkamah Agung AS yang berdampak pada regulasi,

  • Klasifikasi perusahaan cadangan kripto oleh MSCI,

  • Potensi kenaikan suku bunga di Jepang.

Dalam minggu ini saja, Jepang dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya, sementara laporan inflasi Amerika Serikat juga akan dirilis. Kombinasi faktor tersebut berpotensi meningkatkan volatilitas dan menekan harga aset berisiko, termasuk Bitcoin.

Akibat meningkatnya ketidakpastian, minat risiko pasar kripto melemah. Bitcoin pun kehilangan support di $88.000 secara mengejutkan. Analis Roman Trading sebelumnya telah memprediksi pantulan lemah dari penurunan ini—dan prediksi tersebut terbukti akurat.


Target Bearish Bitcoin di $76.000

Seorang analis kripto kembali menegaskan target penurunan Bitcoin ke area $76.000. Menurutnya, meskipun terbentuk gelombang bullish, volume perdagangan yang rendah selama penurunan menjadi sinyal bahwa pantulan harga hanya bersifat sementara.

“Gelombang bullish memang terbentuk, namun volume saat penurunan sangat kecil. Saya memperkirakan pantulan ini hanya sementara dan tidak akan berlanjut. Dalam waktu dekat, Bitcoin berpotensi turun ke $76.000,” ungkapnya.


Peluang Rebound Menuju $98.000?

Berbeda dengan pandangan bearish, spekulan pasar Mark Cullen melihat adanya peluang kenaikan signifikan. Ia menyoroti akumulasi likuiditas short di atas level $95.000 yang berpotensi dibersihkan pasar, sehingga mendorong harga Bitcoin naik hingga $8.000.

Namun, sebelum reli besar terjadi, Mark memperkirakan kemungkinan penurunan kecil ke area $83.000. Jika skenario ini terwujud, likuidasi short dalam jumlah besar bisa mendorong harga spot Bitcoin menembus $98.000.

Secara teknikal, Mark juga mencatat bahwa aksi jual terakhir membawa Bitcoin ke zona emas Fibonacci dari tren naik sebelumnya.

“Penurunan kemarin membawa Bitcoin ke golden zone Fib. Saya berharap ada pantulan dan higher low, namun tekanan yang berlanjut bisa membawa harga kembali ke level terendah akhir November,” jelasnya.


Pasar Menanti Data Inflasi AS dan Keputusan Jepang

Dengan rilis data inflasi AS pada Kamis dan keputusan suku bunga Jepang pada Jumat, tekanan terhadap pasar kripto diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa jam ke depan. Kondisi ini sejalan dengan perkiraan Mark terkait potensi terbentuknya bottom jangka pendek sebelum arah pergerakan berikutnya ditentukan.

Investor kini disarankan untuk mencermati perkembangan makroekonomi global, karena pergerakan Bitcoin dalam waktu dekat akan sangat dipengaruhi oleh sentimen eksternal tersebut.

Share this Article