Ekosistem kripto kini tak lagi hanya soal naik-turunnya harga sebuah aset. Di balik grafik dan volatilitas pasar, ada persaingan teknologi yang semakin intens antar jaringan blockchain.
Salah satu sorotan terbaru datang dari Base, Layer-2 yang dikembangkan oleh Coinbase, yang kini mulai mencuri perhatian setelah berhasil mengungguli Solana dalam aktivitas penerbitan token harian.
Pergeseran Kekuatan di Dunia Blockchain
Perkembangan industri kripto kini tidak semata terpusat pada pergerakan harga aset digital. Di balik fluktuasi pasar kripto yang tinggi, ada persaingan senyap namun signifikan yang terjadi di balik layar teknologi blockchain—terutama dalam hal penerbitan token.
Salah satu tren menarik yang mencuat belakangan ini adalah naik daunnya Base, jaringan Layer-2 yang dibangun oleh Coinbase, yang mulai menyalip Solana dalam jumlah penerbitan token harian.
Menurut data terbaru dari Dune Analytics, pada 24 Juli lalu, Layer-2 ini melampaui Solana dalam peluncuran token harian. Hanya berselang tiga hari, pada 27 Juli, jaringa ini mencatatkan 54.341 peluncuran token baru, lebih dari dua kali lipat dibandingkan 25.460 token yang dirilis di Solana.
Walau Solana masih unggul dari volume perdagangan, peningkatan dalam jumlah peluncuran token di Base menjadi sinyal bahwa ada pergeseran selera dari para developer terhadap jaringan yang lebih fleksibel, cepat, dan efisien.
Base Semakin Dominan, Masa Depan Solana Terancam?
Lonjakan Base didorong oleh dua elemen kunci: Zora dan Farcaster. Zora memungkinkan pengguna mengubah konten menjadi token ERC20 atau NFT, sementara Farcaster menghubungkan konten yang ditokenisasi ke seluruh jaringan yang dikembangkan oleh Coinbase tersebut.
Kolaborasi keduanya menciptakan ekosistem yang saling melengkapi, memperkuat daya tariknya bagi para pengguna dan juga pengembang dengan pengalaman yang lebih interaktif dan terdesentralisasi.
Pada 2 Agustus 2023, Zora terlihat menyumbang 64,6% dari total peluncuran token di Base dan Solana, dengan 39.778 token yang diluncurkan melalui Zora, sementara Solana hanya mencatatkan 15.132 peluncuran.
Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam infrastruktur blockchain. Jaringan Layer-2 tersebut kini tidak hanya menjadi alternatif teknis, tetapi juga membentuk ekosistem yang lebih hidup, interaktif, dan terdesentralisasi, menarik pengguna dan pengembang sekaligus.
Di sisi lain, Solana, yang sebelumnya menjadi primadona di sektor ini, kini harus menyiapkan strategi baru agar tidak kehilangan pangsa pasar lebih jauh, mengingat Base semakin menunjukkan dominasi yang sulit terbendung.
Dalam dunia kripto yang terus berkembang pesat, inovasi menjadi kunci utama untuk bertahan dan berkembang. Dan sejauh ini, Base tampaknya memainkan perannya dengan sangat baik, menunjukkan potensi besar untuk masa depan.
