Bhutan kembali mencuri perhatian dengan gebrakan inovatif di sektor pariwisata. Pada Rabu lalu, negara kecil di kawasan Himalaya ini secara resmi meluncurkan sistem pembayaran liburan menggunakan mata uang kripto.
Inisiatif ini menjadikan Bhutan sebagai negara pertama di dunia yang mengintegrasikan teknologi pembayaran digital berbasis aset kripto secara menyeluruh dalam layanan pariwisata nasional.
Langkah ini merupakan hasil kerjasama antara Binance Pay dan DK Bank, lembaga keuangan digital yang memainkan peran penting dalam menghubungkan teknologi ke dalam ekosistem ekonomi Bhutan.
Dari Tiket hingga Suvenir: Semua Bisa Dibayar Pakai Kripto
Berbeda dari sistem konvensional yang biasanya terbatas pada toko atau aplikasi tertentu, sistem pembayaran baru yang mengimplementasikan kripto ini mencakup hampir seluruh kebutuhan wisatawan.
Mulai dari pembelian tiket pesawat, pengurusan visa, reservasi penginapan, jasa pemandu, hingga belanja oleh-oleh di pasar tradisional kini bisa dibayar menggunakan lebih dari 100 jenis aset digital seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH) hingga stablecoin.
Teknologi ini memungkinkan wisatawan menikmati perjalanan tanpa membawa uang tunai atau kartu kredit. Cukup dengan ponsel pintar, wisatawan bisa memindai QR Code dan menyelesaikan pembayaran secara instan.
Di sisi lain, DK Bank akan langsung mengkonversi aset kripto tersebut ke mata uang lokal, sehingga para pedagang tetap menerima pembayaran dalam bentuk yang familiar.
Peluang Baru untuk UMKM Lokal
Bagi pelaku usaha kecil dan menengah, sistem ini menjadi terobosan besar. Banyak UMKM di Bhutan sebelumnya tidak memiliki akses terhadap sistem pembayaran digital karena keterbatasan infrastruktur.
Namun dengan teknologi blockchain canggih yang terdapat pada mata uang kripto, cukup bermodal ponsel dan koneksi internet, mereka kini bisa melayani transaksi dari wisatawan internasional secara langsung.
“Lebih dari sekadar metode pembayaran, ini adalah komitmen kami terhadap inklusi dan kemajuan digital,” kata Damcho Rinzin, Direktur Departemen Pariwisata Bhutan.
Teknologi yang Menyatukan Dunia
Menurut CEO Binance, Richard Teng, inisiatif ini bukan hanya memperluas adopsi cryptocurrency dalam sektor pariwisata, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi mampu menjembatani kesenjangan budaya dan ekonomi global.
“Proyek ini menjadi contoh nyata bagaimana keuangan digital dapat memperkaya pengalaman perjalanan dan membuka akses yang lebih luas untuk semua kalangan,” ujarnya.
China dan Rusia Gunakan Bitcoin untuk Perdagangan Energi: Era Baru Geopolitik Finansial
Hingga saat ini, lebih dari 100 merchant telah bergabung, termasuk yang berada di daerah terpencil. Bhutan membuktikan bahwa adopsi kripto bukan sekadar tren, melainkan jalan nyata menuju inklusi keuangan dan transformasi sektor pariwisata.