Momentum Bullish Bitcoin Kembali Saat Rasio Taker Binance Capai Level Netral
Optimisme mulai tumbuh di kalangan trader Bitcoin seiring dengan kembalinya indikator penting dari Binance ke zona netral — sebuah sinyal bahwa momentum bullish mungkin akan kembali mendominasi pasar kripto.
Menurut laporan dari kontributor CryptoQuant, DarkFost, Rasio Taker Buy/Sell di Binance telah menyentuh angka 1.008. Angka ini menunjukkan bahwa pembeli perlahan mulai menguasai volume perdagangan setelah sebelumnya dikuasai oleh penjual.
“Rasio ini sebagian besar positif dalam beberapa hari terakhir, mengindikasikan bahwa sentimen bullish mulai pulih di pasar derivatif Binance,” jelas DarkFost.
Secara teknikal, rasio di atas 1 menandakan dominasi pembeli — situasi yang biasanya terjadi dalam kondisi pasar bullish. Sebaliknya, rasio di bawah 1 mencerminkan tekanan jual yang lebih besar.
Sinyal Bullish Muncul di Tengah Pergerakan Harga Sampingan
Saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di harga $83.810, turun 1,47% dalam sepekan terakhir (data CoinMarketCap). Menariknya, pada 14 April lalu, harga Bitcoin sempat menembus $86.000, dan pada saat itu rasio Taker Buy/Sell melonjak di atas 1,1 — menandakan tekanan beli yang semakin kuat.
Firma analitik CoinGlass mencatat bahwa jika Bitcoin berhasil menembus $85.000, lebih dari $637 juta posisi short berpotensi dilikuidasi. Likuidasi massal ini bisa memicu lonjakan harga yang lebih tajam.
Meski indikator Binance menunjukkan netral, sentimen pasar kripto secara keseluruhan masih cenderung berhati-hati. Crypto Fear & Greed Index saat ini berada di angka 29 dari 100 — level yang dikategorikan sebagai “Fear” atau ketakutan.
Sementara itu, mayoritas investor tetap memprioritaskan Bitcoin dibandingkan altcoin. Data dari Altcoin Season Index CoinMarketCap menunjukkan skor 15 dari 100, menandakan kita masih berada di dalam fase “Bitcoin Season.” Sedangkan grafik dominasi Bitcoin di TradingView mencatat pangsa pasar BTC mencapai 63,81%, naik hampir 10% sejak awal tahun.
Analis Masih Terbagi Soal Arah Harga Bitcoin
Walau permintaan terhadap Bitcoin perlahan pulih, sejumlah analis memperingatkan bahwa momentum ini bisa saja kembali kehilangan tenaga. Secara historis, permintaan Bitcoin dalam jangka pendek (30 hari) kerap stagnan setelah menyentuh dasar lokal — yang bisa mengakibatkan harga bergerak sideways.
Beberapa pengamat seperti DeFiDaniel bahkan menyebut pergerakan harga saat ini “membosankan,” mencerminkan kelelahan investor pasca konsolidasi panjang Bitcoin.
Namun, pandangan optimis datang dari Jamie Coutts, Kepala Analis Kripto di Real Vision. Dalam wawancaranya dengan Cointelegraph bulan Maret lalu, ia menyebut bahwa pasar mungkin meremehkan potensi Bitcoin untuk mencetak rekor tertinggi baru — bahkan sebelum akhir kuartal kedua.
Pendapat berbeda disampaikan oleh CEO AnchorWatch, Rob Hamilton, yang dalam unggahannya di X pada 15 April menyebut bahwa pergerakan datar Bitcoin bisa disebabkan oleh “tarik ulur” antara penjual karena musim pajak dan pembeli yang menggunakan pengembalian pajak untuk menambah kepemilikan BTC. Perlu dicatat, tenggat waktu pajak di AS jatuh pada 15 April — yang bisa menjelaskan sikap pasar yang masih ragu.
Outlook: Pantau Level $85.000
Untuk saat ini, level resistensi $85.000 menjadi titik krusial yang diawasi oleh banyak trader. Jika harga berhasil menembus batas ini, gelombang likuidasi posisi short bisa mendorong harga ke level yang lebih tinggi, memperkuat narasi bullish.
Namun, dengan sentimen pasar yang masih diliputi ketakutan dan volume belum mendukung sepenuhnya, banyak trader memilih untuk menunggu sinyal konfirmasi yang lebih kuat sebelum kembali masuk pasar dengan penuh keyakinan.